Pengertian Tentang Pengangguran
Penganguran adalah
sebutan untuk suatu
keadaan dimana masyarakat
tidak bekerja. Menganggur adalah
mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum
pencacahan dan sedang
berusaha mencari pekerjaan
dan ini mencangkup mereka yang
sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang diajukan atau sedang
tidak mencari kerja
karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk
dirinya walaupun dia sanggup. Keadaan
yang ideal, diharapkan
besarnya kesempatan kerja sama
dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan
mendapatkan pekerjaan. Pada
kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya
kesempatan kerja lebih
kecil dari pada
angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan
mendapatkan pekerjaan, makatimbullah penggangguran.
B.
Macam-macam
Penangguran
Ada
beberapa macam pengangguran yang
digolongkan berdasarkan lama
waktu dan penyebab terjadinya,
antara lain :
1. Macam Pengangguran Berdasarkan Lama
Waktu Kerja
a.
Pengangguran terbuka
( open unemployment ),
yakni tenaga kerja
yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi
karena tidak adanya lapangan
pekerjaan atau karena
ketidaksesuaian lapangan kerja
dengan latar belakang pendidikan
dan keahlian tenaga kerja.
b. Setengah menganggur ( under unemployment ), yakni tenaga
kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur
dari sudut jam
kerja, pendapatan, produktivitas dan
jenis pekerjaan tidak
optimal.
c.
Pengangguran terselubung
( disguised unemployment ), yakni
tenaga kerja yang bekerja tapi tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang lulusan
S1 pertanian bekerja
sebagai tenaga pembukuan,
atau seorang insinyur
teknik, bekerja sebagai pelayan
restoran.
2. Macam Pengangguran Berdasarkan
Penyebab Terjadinya
a. Pengangguran structural, yakni
pengangguran yang disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur perekonomian.
Misalnya, perubahan struktur dari agraris ke industri, perubahan
ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan
tertentu (misal keterampilan mengoperasikan mesin teknologi
modern) untuk bisa
bekerja disektor industri.
Tenaga kerja yang
tidak memiliki keterampilan tersebut
akan ditolak oleh
sector industri, sehingga
terjadilah pengangguran.
b. Pengangguran konjungtural,
yakni pengangguran
yang disebabkan oleh
pergerakan naik turunnya kegiatan
perekonomian suatu Negara.
Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi (turun), dan
masa depresi (turun).
Pada masa resesi
dan depresi, masyarakat
mengalami penurunan daya beli
sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Penurunan ini
mengharuskan produsen mengurangi produksi
barang dan jasa, diantaranya
dengan cara mengurangi junlah pekerja sehingga terjadilah pengangguran. PHK yang terjadi karena krisis
ekonomi tahun 1997 di Indonesia adalah contoh pengangguran siklikal.
c. Pengangguran friksional,
yakni pengangguran yang
disebabkan oleh pergeseran (friksi) pekerja yang ingin
bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam rangka
mencari pekerjaan yang
lebih bagus dan cocok. Sementara mencari pekerjaan baru,
pekerja menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari pekerjaan yang di
inginkan. Oleh karena itu,
pengangguran friksional disebut
juga pengangguran sukarela,
karena terjadi karena keinginan pekerja sendiri.
d. Pengangguran musiman, yakni pengangguran
yang disebabkan oleh perubahan musim atau perubahan
permintaan tenaga kerja secara berkala. Pada umumnya, setelah panen, petani
akan menganggur sambil menunggu
masa tanam. Contoh lain misalnya
pada masa pembangunan gedung,
tukang bangunan bisa
bekerja. Tetapi bila
gedung telah selesai dibangun,
tukang bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu pembangunan
berikutnya.
C.
Dampak
Pengangguran
Pengangguran sangat
berdampak pada kehidupan
perekonomian dan kehidupan
sosial masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang menurun
adalah salah satu dampak
pengangguran. Berikut beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan
kehidupan sosial ;
1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian
Pengangguran menyebabkan
turunnya daya beli
masyarakat. Daya beli masyarakat yang menurun menyebabkan
turunnya permintaan terhadapbarang dan jasa. Hal ini mengakibatkan para pengusaha dan investor
tidak bergairah melakukan perluasan dan pendirian industri baru
sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun.
2. Menurunkan pertumbuhan Ekonomi dan
Pendapatan Perkapita
Orang yang
tidak bekerja (menganggur)
tidak akan menghasilkan
barang dan jasa.
Itu berarti semakin banyak
orang yang menganggur
maka PDB (Produk
Domsetik Bruto) yang dihasilkan akan menurun. PDB yang
menurun akan menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya
pendapatan per-kapita. Pendapatan
per-kapita juga turun karena
pendapatan per-kapita di peroleh dengan rumus :
Jika
pendapatan per-kapita turun maka tingkat kesejahteraan masyarakat juga ikut
turun.
3. Meningkatkan Biaya Sosial
Pengangguran juga
mengakibatkan meningkatnya biaya
sosial. Karena, pengangguran mengharuskan masyarakat
memilkul biaya - biaya seperti
biaya perawatan pasien
yang stress (depresi) karena
menganggur, biaya keamanan dan
biaya pengobatan akibat
meningkatnya tindak kriminalitas
yang dilakukan oleh
penganggur, serta pemulihan
dan renovasi beberapa
tempat akibat domenstrasi dan kerusakan yang di picu oleh ketidak
puasan dan kecemburuan
sosial para penganggur.
4. Menurunkan Tingkat Keterampilan
Dengan menganggur,
tingkat keterampilan seseorang
akan menurun. Semakin
lama menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.
5. Menurunkan Penerimaan Negara
Orang yang
menganggur tidak memiliki
penghasilan ( pendapatan ).
Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur, akan
semakin turun pula penerimaan Negara
yang diperoleh dari pajak
penghasilan.
D.
Cara
Mengatasi Pengangguran
Pengangguran ada
beberapa macam, yaitu
pengangguran struktural, pengangguran konjungtural (siklikal),
pengangguran friksional, dan pengangguran musiman.
Berikut ini akan diuraikan cara-cara
mengatasi berbagai macam pengangguran :
1. Cara Mengatasi Pengangguran
Struktural
Pengangguran structural terjadi
karena perubahan struktur ekonomi, misalnya dari agraris ke industry. Untuk
mengatasi pengangguran structural bisa dilakukan cara-cara berikut;
a.
Memindahkan
para pengangguran ketempat yang lebih membutuhkan.
b.
Membuka pendidikan
dan pelatihan bagi
para pengangguran agar dapat
mengisi lowongan pekerjaan yang sedang membutuhkan.
c.
Mendirikan
industry dan proyek padat karya untuk menampung para penganggur.
d.
Meningkatkan mobilitas
(perputaran) modal dan
tenaga kerja agar mampu menyerap para penganggur.
e.
Menyadarkan masyarakat
akan pentingnya menguasai
teknologi modern dalam
rangka menyesuaikan struktur perekonomian.
2. Cara Mengatasi Pengangguran
Konjungtural (Siklikal)
Pengangguran konjungtural
terjadi karena naik turunnya kegiatan
perekonomian yang suatu saat
mengakibatkan turunnya daya
beli masyarakat yang
di ikuti oleh
turunnya permintaan terhadap barang
dan jasa. Untuk mengatasi pengangguran konjungtural, bisa
dilakukan cara-cara berikut;
a.
Meningkatkan
daya beli masyarakat dengan membuka berbagai proyek-proyek pemerintah.
b.
Mengarahkan masyarakat
agar menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa sehingga permintaan
terhadap barang dan jasa meningkat.
c.
Menciptakan teknik - teknik pemasaran
dan promosi yang menarik agar
masyarakat tertarik membeli barang dan jasa.
3. Cara Mengatasi Pengangguran
Friksional
Pengangguran friksional
terjadi karena adanya pekerja yang ingin pndah mencari pekerjaan
yang lebih baik
dan cocok di perusahaan lain.
Untuk mengatasi pengangguran ini bisa dilakukan cara menyediakan sarana informasi
lowongan kerja yang cepat, mudah dan murah kepada pencari kerja. Misalnya,
dengan menempelkan iklan-iklan lowongan kerja di tempat-tempat umum.
4. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman terjadi karena perubahan musim atau karena
perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Cara yang dilakukan untuk
mengatasi pengannguran musiman, antara lain;
a.
Memberikan latihan
keterampilan yang lain
seperti menjahit, mengelas,
menyablon, dan membordir. Dengan
demikian, mereka dapat
bekerja sambil menunggu
datangnya musim tertentu.
b.
Segera
member informasi bila ada lowongan kerja di sektor lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kami
dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengangguran adalah seorang yang
tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya.
2. Pengangguran menyebabkan tingkat
pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi
maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
3. Pengangguran di sebabkan oleh
besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja, struktur
lapangan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan
penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, meningkatnya peranan dan aspirasi
angkatan kerja wanita salam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia,
penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
B.
Saran
Dari kesimpulan diatas maka kami
dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan mobilitas modal dan
tenaga kerja
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga
kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang
kekurangan.
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja
untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong.
4. Segera mendirikan industri padat
karya di wila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar